Ingat petualangan menegangkan saat menembus perbatasan Vietnam-Laos sempat mikir mikir juga gimana ntar mo menembus perbatasan Thailand-Cambodia. Browsing di googgle semua ceritanya serem serem hahahha.... khususnya di Poi Pet. Perbatasan Cambodia ini terkenal akan tingginya tingkat penipuan dan pemerasannya. Wihhhhh..... terkenal koq karena kejahatannnya ya? Doanya makin kenceng nih hahaha... Bus menurunkan kita di Poipet. Dari cerita yang kita baca di internet, banyak orang yang jadi korban penipuan oleh supir tuk tuk di sini. Biasanya ini terjadi pada turis yang naik tuk tuk menuju perbatasan. Mereka akan dibawa ke gedung yang kelihatan seperti gedung konsulat cambodia, padahal sebenarnya itu palsu. Justru di gedung itu turis turis akan "dirampok", dimintai uang dan lain-lain. Seremnyaaaa..... Karena sudah banyak membaca tips tips menghindari penipuan di sini, kita pun memutuskan jalan kaki menuju perbatasan sambil menutup hidung saking banyaknya debu jalanan. Beberapa kali supir-supir tuk tuk mendekati dan menawarkan jasanya, kita bilang, "No, thank you..." mereka terus mengikuti dan bilang harus belok ke sana untuk urus visa (sambil nunjuk ke gedung palsu itu), kita bilang, "Sorry, we are from Indonesia, we don't need visa" . Merekapun diam dan pergi meninggalkan kita....
Gw ingat sama tulisan yang gw baca di internet, hati-hati sama orang yang ngaku-ngaku sebagai petugas dan pake ID Card karena ujung-ujungnya mereka akan meminta duitmu. Aihhhh.... pasti orang ini yang diceritakan di tulisan itu. Akhirnya gw banyak diam gak mau ngeladenin dia ngomong. Udah kaya rapper dianya, nyerocos terus.... mengganggu banget. Bahkan saat kita lagi ke pos petugas di bagian tourist information, masih saja dia mengikuti dan memotong pembicaraan kita dengan petugas. *mengganggu sekaleeeee*. Anehnya, petugas yang sedang kita ajak ngobrol ini malah merekomendasikan dia ke kita. *kerjasama demi duit* *tepukjidat*. Pria yang dari tadi ngikutin kita ini seperti berada di atas angin, tapi tunggu dulu..... petugas yang ada di dalam ruangan tourist information memanggil petugas yang kerjasama dengan pria ini, ahaaa....!!! ternyata tuh petugas gadungan mendapat teguran dari dalam, dan selanjutnya dia ikutan menegur pria tadi. Tak lama kemudian tuh pria melepas ID Cardnya, tapi...... masih tetap ngikutin kemanapun kita pergi... ck ck ck Akhirnya shuttle bus berikutnyapun datang. Kita berdua udah lega dan langsung naik. Cuma kita berdua yang naik, supirnya ogah-ogahan gitu ngantar dan membiarkan kita dengan...... pria itu lagi!!! Arghhhhhh....... dia masih maksa-maksa gitu supaya kita ngikutin dia, menyebalkan.... Buspun akhirnya jalan, dan pria itu? ikut di dalam bus. Dia mo nunjukin kalo di terminal nanti tidak ada bus dan dia mentertawakan kita kalau nanti akhirnya pasti kita akan ngikut dia. Haissss....... Sampai di terminal semua bus emang udah hilang ditelan bumi, pria ini ngoceh-ngoceh lagi, temen gw Reean langsung kesal dan bilang: "can you be quiet?" dan tuh pria pun tiba-tiba terdiam. Untuk menghindari pria ini kita pun bergegas keluar dari terminal bus. Tujuan kita kali ini mencari tempat penginapan, karna hari sudah menjelang malam. Menyeramkan juga kalo tetap berada di sekitar terminal. Puji Tuhan akhirnya kita melihat ada guest house di gang buntu, padahal tadi gw udah agak ragu masuk ke dalam gang ini, karena kesannya kumuh, kotor dan berdebu banget jalanannya. Puji Tuhan ada kamar kosong dan masih baru juga bangunannya, pemiliknya pun super ramah. Untuk nginap semalam kita dikasih harga 200 Baht atau sekitar Rp 70.000,-. Akhirnya malam itupun kita nginap di Guesthouse perbatasan. Membersihkan badan, menjernihkan pikiran, besok paginya balik lagi ke terminal bus untuk meneruskan perjalanan yang tertunda ini. Pagi-pagi sekali kita sudah bangun.... check out from guest house, berjalan kaki menuju terminal bus. Nyampe di depan terminal seperti biasa udah banyak banget supir-supir taxi yang nyamperin kita menawarkan taxinya. Bus mana bus??? Terminal yang aneh..... jam segini tidak satupun bus yang mangkal di sana, katanya baru akan ada jam 1 atau jam 3 sore. Ck ck ck.... Akhirnya kita memutuskan untuk share taxi menuju Siem Reap. Dapat harga 10 USD/orang. Kita pun berangkat bersama penduduk lokal setempat. Taxi di sini bukan taxi resmi, ini mah mobil sedan pribadi yang disewakan. Baiklahhhh,,,, yang penting kita bisa segera meninggalkan perbatasan ini. Seharusnya nih mobil kapasitasnya untuk 5 orang sudah termasuk supir, mo tau berapa orang dimasukkan ke mobil ini? Total jadi 9 orang!!! 6 orang dewasa, 3 orang anak kecil. OMG!!! Duduk udah gak bisa gerak2 lagi di dalam hahaha.... Ah sudahlahhh.... dinikmati saja.... menatap keluar kaca mobil, yang keliatan perumahan kumuh dan tebalnya debu-debu jalanan.... gersangnyaaaaaa...... Di tengah jalan, taxi berhenti, ternyata salah seorang anak kecil mo buang air kecil.... baru gw perhatiin dia gak pake sendal, trus nginjak tanah berdebu, terus air pipisnya nyiprat ke kakinya trus nyiprat ke tangan kakaknya, salah soalnya posisi si kakak megang adeknya yang mo pipis. Masa kakaknya jongkok di depan adiknya, ya pasti kena pipislahhhhh.... haissss... *tepokjidat*. Gw yang orangnya rada "geli" an sempat bengong..... kebayang ntar di duduk di sebelah gw dengan bekas pipis dimana-mana *panik sedih* Gw ingat di tas gw ada tissue basah, pas mereka naik langsung gw kasih tissue bassah ke mamanya, dengan bahasa isyarat gw bilang itu untuk lap tangan dan kaki yang kena pipis...... Sempat ada pemandangan menyedihkan juga.... ternyata penduduk lokal ini belum pernah melihat ataupun megang tissu basah. Jadi, tuh tissue basah yang dari gw, dia cium-cium sepertinya dia bilang "wangiiiiii..." pake bahasanya dia.... soalnya abis dia taruh di hidungnya, dia taruh ke hidung suaminya trus ganti-gantian anak-anaknya juga nyium tuh tissu, baru di lap ke tangan dan kaki yang kena pipis. Karena tuh tissue lembut padahal udah ngelap bekas pipis kan ya ? tuh tissu gak dibuang, tapi mereka lap ke ke wajah bapaknya, wajah anaknya.... OMG!!!! Antara kasihan sama perasaan gimanaaaaa.....gitu ... gw cuma bengong.... Trus anaknya yang cewe, pegang-pegang rambutnya yang diikat satu, gw perhatiin apa tuh di rambutnya mengkilap-kilap kecil-kecil? Yoolohhhhhhhhhhhhhhhhh..... itu kepala dan rambut penuh dengan telur kutu..... *pingsan saiyaaaahhhh* ..... trus si anak cewek ini tarik-tarik telur kutunya satu persatu (di 1 helai rambut ada sekitar 10 telur kutu kayanya yang nempel) ... setelah dia tarik-tarik, dia matiin tuh kutu. Gw sudah diam terpaku, tegang, panik, pengen kaburrrrrrrrrrrr........ Haleluyaaaa..... akhirnya 3 jam di dalam taxi ini pun berakhir sudah. Kita tiba di Siem Reap, dan segera turun di daerah kawasan backpacker. Dari situ kita berjalan kaki lagi untuk mencari tempat penginapan, seperti biasa door to door nanya harganya, setelah harga dan tempat penginapannya cocok, baru kita check in. PRAISE THE LORD!!!! Bersyukur banget selamat melewati perbatasan Poipet yang penuh dengan penipuan dan perampasan ini. Bersyukur meskipun dapat taxi duduk empet-empetan dan penumpang yang berkutu.... setidaknya kita tidak diturunkan di tengah jalan. Soalnya, gw baca di internet ada yang punya pengalaman serem, diturunkan di tengah kampung sepi trus supirnya kabur meninggalkan mereka di tengah kepungan orang-orang yang maksain mereka untuk keluarin duit dan lain sebagainya, beruntung mereka ketemu taxi lain dan segera kabur dari kampung itu..... tapi mereka harus keluarin sejumlah uang dollar yang lumayan besar jumlahnya.... Bernar-benar perjalanan yang penuh kasih karunia dan pertolongan Tuhan. Terimakasih Tuhan Yesus...... Sekali lagi, bagi yang berjiwa petualang dan ingin mencoba merasakan petualangan kita, monggoooo... silahkan dicoba. Bagi yang suka kenyamanan... jangan coba-coba !!!! Terimakasih sudah mampir membaca tulisan ini. Kalau mo komen silahkan lhooooo.... hehehe.... SALAM BACKPACKER !!!!!!!!!
2 Comments
|
CAMBODIA
Mata Uang :
Cambodian Riel (KHR) 1 KHR = 3.54640 IDR Last updated: 2019-01-04 TRAVELLING
CULLINARY
|