Saat jalan-jalan ke Manila, Filipina, saya diajak teman-teman naik mobil rame-rame meluncur ke Tagaytay. Saat tiba waktunya jam makan siang, mereka mengajak makan di Leslie's Restaurant. Kata mereka, di restoran ini kita bisa menyantap makanan sambil menikmati view Gunung Api Teraktif Kedua di Filipina. Wah, seru nih. Dan benar saja, saat menginjakkan kaki di Leslie's Restaurant yang beralamat di Aguinaldo Highway Crossing 4120 Tagaytay City ini, mata kita langsung dimanjakan dengan pemandangan Gunung Taal dan Danau Taal yang indah. Senang banget bisa nyampe di tempat ini. Restoran ini menawarkan aneka macam menu mulai dari seafood, chicken dan beef. Yang menjadi hidangan favorit khas Tagaytay nya adalah semangkuk Bulalo. Bulalo adalah sup kaki sapi yang sangat populer di Tagaytay. Harga 1 mangkok bulalu adalah 625 Peso atau sekitar Rp 166.000,-. Bulalo menjadi makanan khas Tagaytay, karena sapi nya berasal dari kota ini. Sup sumsum Filipina ini merupakan favorit dari petinju Manny Pacquiao. Bulalo disajikan dalam sup kaldu gurih tradisional Filipina. Kuah jernihnya mengandung sumsum nikmat. Sup ini dibuat dari kaldu tulang sapi. Mungkin jika disamakan menu di Indonesia, seperti Sup Iga Sapi ya. Spesialnya, tulang sapi bersumsum ini direbus dalam air sampai kolagen dan lemaknya luruh menyatu di kuahnya, yang sudah bercampur dengan bawang merah, bawang putih, lada, garam, cuka putih dan cuka bawang putih. Di dalam semangkuk Sup Balalo ada potongan sayuran seperti bok choy, telur, labu siam kecil dan jagung manis. Rasa supnya segar dan enak apalagi makannya ditemani keindahan dan kesejukan pegunungan Taal. Tak hanya sup kita juga bisa mencicipi makanan lainnya seperti seafood dan aneka sajian makanan ikan air tawar seperti ikan goreng tawilis. 1 porsi Tawilis seharga 275 peso atau sekitar Rp 73.000,-.
Menyantap ikan goreng Tawalis jangan sampet terlewatkan ya, karena ini juga merupakan santapan khas Tagaytay. Yup! Hal ini dikarenakan Tawilis (Sardinella Tawilis) adalah satu-satunya spesies ikan sarden yang dapat bertahan hidup di lingkungan air tawar yang ada di Danau Taal. Waktu makan, kita juga dihibur oleh penyanyi, lengkap dengan alat musik akustiknya. Mereka akan menyanyikan lagu-lagu dalam Bahasa Inggris dan Tagalog. Bahkan, pengunjung bebas untuk meminta lagu apa saja untuk mereka nyanyikan. *(ARnie)
2 Comments
MANILA, Philipine ♡♡ itu.... 1. Mirip seperti Jakartanya Indonesia 2. Jalanannya, gedung-gedungnya, kemacetan lalu lintasnya mirip Jakarta 3. Bentuk wajah orang-orangnya mirip dengan bentuk wajah orang Indonesia ; beberapa kali gw diajak ngobrol pake bahasa Tagalog dan gw harus bilang, "sorry, i'm not philipine, i can't speak tagalog i'm from Indonesia" ... biasanya mereka langsung ketawa dan bilang, "ahhh... i'm sorry... your face similiar with us" 4. Orang-orangnya ramah dan suka menolong (mungkin seperti inilah yg dirasakan bule pas ke Indonesia, selalu bilang orang indonesia ramah) ♡♡ 5. Benar-benar taat sama peraturan dilarang merokok. Beberapa kali naik angkutan umum Jeepney, tidak pernah satu orang penumpangpun yang merokok, termasuk supir dan kondekturnya ♡♡ -- kapan ya mikrolet, metro mini, kopaja dkk bebas dari rokok 6. Penumpang angkutan umumnya tidak ada yang mengeluarkan bau badan alias wangi2 hahaha... terbukti pas naik jeepney yg lagi penuh empet2an, pada berkeringat, sore2 jam pulang kerja gak ada yg bau badan. 7. Banyak cowo cakepnya...putih, bersih.... ♡♡ cowo beneran lhoooo.... model2 kaya Christian Bautista gitu deh♡♡ 8. Sama kaya di Jakarta, banyak juga gelandangan yang tidur di pinggiran jalan or tempat2 tertentu 9. Pada jago bahasa inggris jadi gw gak perlu buka kamus kalo mo ngomong hehe 10. Satpam di sini semuanya bawa pistol bahkan beberapa ada yang pegang senapan, tapi semuanya ramah dan helpful banget kalo kita nanya informasi 11. Sama seperti di Jakarta, di sini kita juga bisa menemukan banci, dan cewe tomboy... oh ya mereka juga menyebutnya dengan istilah tomboy 12. Salut sama budaya antrinya. Terbukti saat kemarin mo naik MRT, padahal jam pulang kantor padat banget yg antri mo naik kereta, tetap mereka inisiatif bikin sendiri barisan antrian tanpa ada tali pembatas, meski sempit banget tempat buat ngantrinya, sampe berkelok-kelok, gw sempat pikir ini kalo kereta muncul tetap pada antrian berdirinya ato pada langsung nyerbu masuk kereta kaya di Jakarta gak ya? Ternyata gak lho... saluttt.... tetap mereka dahulukan yg barisan paling depan.... Note: situasi stasiun keretanya padat seperti di kereta ekonomi di jakarta lho..... tapi tetap antri... wihhhh ♡♡ 13. Ingin merasakan berada di Manila ? Lihat aja sekelilingmu sekarang.... dan bayangkan orang-orang di sekelilingmu tidak ada yang bisa bahasa Indonesia, hanya bisa bahasa Inggris dan Tagalog hahahaha .... 14. Maligayang Pagdating sa Maynila ( selamat datang di Manila ) ♡♡ *(ARnie) Di Jeepney ... Arnie: "turunnya di sini bukan ya Ree? Koq gak ada petunjuknya ya? Gimana mo tau kita udah sampe mana ya? haha" Reean: "tanya sopirnya..." Arnie: "Excuse me, is this Ayala Avenue already?" Sopir Jeepney : "Yes mam... here is Ayala Avenue" -- jeepneynya masih jalan pelan-pelan (Orang Filipina selalu bilang mam, bentuk sopan...) Arnie: "ayo Ree turun di sini..." (buru buru berdiri mo langsung turun dari jeepney) Sopir: "Sandal ilang mam..." Kita: ???? Hehhh ??? Sandal siapa yang ilang? Oalahhhhh.... SANDALI LANG dalam bahasa Tagalog (Filipina) artinya tunggu sebentar... ato bentar dulu... HAHAHHAHAHA..... Reean: "kita pulangnya ke arah mana?" Arnie: "dah lupa gw, emang tadi kita naik jeepneynya dari arah mana?" Reean: "lupa sayaaaa..... lo gak ingat rute jeepney yg tadi kita naikin pas kita berangkat?" Arnie: "Gw udah lupa..." (Liat ada ibu2 preman kaya yg biasa di stasiun2 teriak2 ngarahin calon penumpang) Arnie: "Excuse me.... if i want to go to Makati Avenue, which Jeepney should i take?" Ibu preman: "GUA DA LUPE" Kita: ?????? ( napa nih ibu jd logat jakarte?) Oalahhhh..., ternyata rute Jeepney nya: GUADALUPE (pantesan aja kita lupa) hahaha |
PHILIPPINES
Mata Uang :
Philippine Peso (PHP) 1 PHP = 271.870 IDR Last updated: 2019-01-04 TRAVELLING
CULLINARY
Archives |