KKR hari pertama, firman Tuhan dibagikan oleh Rev. Dr. Ulf Ekman tentang SEASON
Kita sama-sama diajak untuk mengenal SEASON / musim / waktu atau masanya Tuhan. Bagaimana caranya ??? 1. Kita perlu tahu masanya Tuhan Untuk tahu season-nya Tuhan…. Kita perlu bertanya kepada Roh Kudus; gereja kita sedang dibawa Tuhan ke season yang mana? Sehingga gereja kita bisa mengalami kegerakan yang dahsyat. 2. Kita perlu mempersiapkan diri untuk masuk ke dalam Season-nya Tuhan 3. Kita perlu bergerak dalam season-nya Tuhan (baca juga testimonial dari pak Zeth dan Noni –red). |
Untuk segala sesuatu ada waktunya kan ??? baca: Pengkhotbah 3 : 1 – 13
Pulangnya…….. kita dapat the Last Train. Puji Tuhan gak sampai ketinggalan kereta……! |
Sabtu, 25 Februari 2006
Rasanya puasssssssss banget bisa tidur semalam heheheh….. pagi-pagi dah segar lagi…. Masing-masing Saat Teduh pribadi di kamar. Setelah itu ngantri buat mandi heheheh….. Setelah semua beres, kita semua turun untuk sarapan. Pkl. 11.00 waktu Singapore… Kita jalan bareng ke City Hall, naek MRT dari Orchard. Ditemani oleh salah seorang keponakannya ibu gembala yang lagi kerja di singapura…. kita jadi banyak tahu tentang tempat-tempat di Singapura. Salah satu tempat yang menarik perhatian kita adalah Esplanade – Theatres on the Bay. Dipanggil dengan sebutan “the Durian” oleh warga setempat, karena bentuknya yang seperti durian. Esplanade merupakan arena seni pentas yang paling terkemuka di Singapura. Terletak di tepi laut mengarah ke Marina Bay, kompleks dengan atap berbentuk kubah yang khas ini menjadi arena dari concert hall dengan 1.600 kursi, sebuah teater dengan 2.000 kursi, beberapa ruang resital, teater dan studio latihan, dan dilengkapi dengan ruang pertunjukan terbuka di luar Dari sini, di bawah teriknya matahari…. kita meneruskan perjalanan menuju Merlion Park. Penasaran pengen melihat lebih dekat patung berkepala singa dan berbadan ikan yang menjadi ikon Singapora bagi dunia: MERLION Dengan ukuran tinggi 8,6 meter dan berbobot 70 ton, patung Merlion ini dibangun dari semen tuang oleh seniman Singapura, almarhum Mr. Lim Nang Seng. Patung Merlion kedua yang lebih kecil, berukuran tinggi dua meter dan berbobot tiga ton, juga dibangun oleh Mr. Lim. Bagian badannya terbuat dari semen tuang, kulitnya dari pelat porselen dan mata dari cangkir teh kecil berwarna merah. |
Dirancang oleh Mr. Fraser Brunner, kurator di Van Kleef Aquarium, kepala singa melambangkan singa yang terlihat oleh Pangeran Sang Nila Utama saat ia menemukan kembali Singapura di tahun 11 M, seperti yang tercantum dalam “Sejarah Melayu”. Ekor ikan sang Merlion melambangkan kota kuno Temasek (berarti “laut” dalam bahasa Jawa), nama pertama Singapura sebelum sang Pangeran menamakannya “Singapura” (berarti “kota” (“pura” di bahasa Sansekerta) “singa”). Ekor ikan ini juga melambangkan awal Singapura yang sederhana, yaitu sebagai perkampungan nelayan.
Dari sini kita bisa lihat hotel termahal di Singapura yaitu: Fullerton hotel yang letaknya pas di seberang Merlion Park.
Puas foto-foto dengan latar Merlion…. Kita berteduh sebentar (karena tiba-tiba hujan turun) di bawah kolong jembatan yang dikemas begitu bersih dan rapi (jauh dari bayangan kolong jembatannya jakarta –red). Di situ udah kaya’ kantin gitu deh… orang-orang pada duduk santai, pesan makanan dan minuman. Sambil menunggu hujan reda dan istirahat kita masuk ke sebuah toko souvenir yang mirip rumah kaca, mau ngapain lagi kalau bukan belanja heheheh….
Puas foto-foto dengan latar Merlion…. Kita berteduh sebentar (karena tiba-tiba hujan turun) di bawah kolong jembatan yang dikemas begitu bersih dan rapi (jauh dari bayangan kolong jembatannya jakarta –red). Di situ udah kaya’ kantin gitu deh… orang-orang pada duduk santai, pesan makanan dan minuman. Sambil menunggu hujan reda dan istirahat kita masuk ke sebuah toko souvenir yang mirip rumah kaca, mau ngapain lagi kalau bukan belanja heheheh….