Taste Camel Burger for the first time in Dubai, UAE #CamelBurger #BurgerUnta #Dubai #UAE #Gahwa20/9/2021 Like to eat burgers? What kind of meat do you usually eat burgers with? Have you ever tried a burger with camel meat? Well, in Dubai there is a restaurant that serves a camel burger menu. The name of the restaurant: Local House Coffee Shop And Restaurant, having its address at 51, Al Bastakiya, Near Al Fahidi Round About Opposite Al Mussalla Post Office Meena Bazaar - United Arab Emirates. In January 2010, Local House became the first restaurant to serve camel burgers in the United Arab Emirates. No wonder many visitors come to this place to eat camel burgers. Arriving here we will find a camel statue standing proudly in front of the restaurant. As a marker here is an available camel or camel meat. What's in the burger? just like burgers in general, there are vegetables, lettuce, tomatoes, onions, eggs, and cheese slices. What distinguishes the meat used is camel meat and the top of the bread is sprinkled with cumin, so it has blackness. How does it feel? After I tasted it: the taste of the meat is sweet and tender, not hard, you know…. like eating mutton but this is good and recommended. Usually, to enjoy this dish, dates are served as a sweetener to reduce the bitter taste of gahwa or Arabic coffee. Arabic coffee or commonly called gahwa is a typical Arabic coffee dish that is rich in spices. This coffee has a bitter and spicy taste due to its spice content in it. Enjoy a camel burger accompanied by french fries and Arabic coffee or Arabic coffee. The price of Gahwa or Arabic coffee is 22 Dirhams or around 92 thousand Rupiah. How much does 1 serving of camel meat cost? To be able to enjoy 1 serving of camel burger, you have to spend 42 Dirhams or around 175 thousand Rupiah. The place is comfortable to hang out in while enjoying food and drinks. We can choose to sit outside or inside. If you want to sit down on a sofa with a carpet, you can choose a room that is inside the restaurant. So if you're in Dubai and want to enjoy a burger while you're in Dubai, make sure you stop by here. #CamelBurger #BurgerUnta #Dubai #UAE #Gahwa
0 Comments
PASAR IKAN DAN SAYURAN DI SHARJAH UNI EMIRAT ARAB PASAR TRADISIONAL LUAS BERSIH DAN NYAMAN #Sharjah20/9/2021 Yang lagi di Sharjah boleh mampir belanja ke sini ya. Pasarnya luas, bersih dan nyaman Bagi yang belum Subscribe, silahkan klik SUBSCRIBE dan juga tanda LONCENG yang ada di sebelahnya untuk mendapatkan informasi kapan saya mengupload video terbaru. Jika suka dengan konten video yang ada di channel YouTube saya, silahkan klik LIKE dan SHARE, silahkan membagikan link youtube nya ke siapa saja. Mohon tidak mendownload atau mengupload ulang video saya. Terimakasih semuanya. Salam Sehat dan Sukses selalu. God Bless :) #PasarIkanSharjah #PasarTradisionalSharjah #Sharjah #UniEmiratArab #UAE #UEA This time I will invite us to see Bull Fighting which is held every Friday starting at 5 pm except during the month of Ramadan. The location for the Bullfighting is about 4 km from Fujairah Airport, UAE. Held in Fujairah Corniche, it is one of the most popular events held in Fujairah The United Arab Emirates or often abbreviated as the UAE is a country consisting of seven emirates that are rich in oil. The seven emirates include Abu Dhabi, Dubai, Ajman, Fujairah, Ras Al-Khaimah, Sharjah, and Umm Al-Qaiwain. Bullfighting has become a tradition and has been going on for 60 years, with the sole purpose of providing entertainment. Similar to bull wrestling but without the matador. The fight is only 3-4 minutes without any bloodshed and any bets. If it is too strong the bull is immediately separated, so that the bull is not injured. The rules of the game are simple: Participant: male bull. The bull that forces his opponent to retreat or run is declared the winner. If it doesn't back down, then it becomes interesting. Two bulls, each weighing hundreds of kilograms, attack each other while watchdogs hold ropes tied to their necks or legs for safety. There are about 10 supervisors from each bull, who will run to the center of the arena to separate them by pulling the bull with a rope. At first glance, it looks like a tug of war with hundreds of locals cheering them on. Previously male bulls were measured by breed, weight, and pedigree to control the bull's opponent during a fight. This fierce battle in Fujairah attracts large audiences from all over the UAE, and neighboring countries as well as tourists from Europe and Asia. About 200 men, women, and children gathered in the large field to watch, with children perched on the roofs of 4X4 vehicles and pick-up trucks. Sometimes the bulls run towards the audience, making them run away from the field. There are no cash prizes for matches in Fujairah as the law here does not allow betting. The victory increases the value of the bull and brings honor to its owner. Bulls are an investment, and their value will increase the more they win the game. The price of 1 bull reaches 250 thousand Dirhams (about 1 Million Rupiahs) to 1 Million Dirhams (about 4 Billion Rupiahs). #BullFighting #Fujairah #BukhariRice #MandiRice #AduBanteng Yuk intip rest area yang ada di tengah gurun pasir Bagi yang belum Subscribe, silahkan klik SUBSCRIBE dan juga tanda LONCENG yang ada di sebelahnya untuk mendapatkan informasi kapan saya mengupload video terbaru. Jika suka dengan konten video yang ada di channel YouTube saya, silahkan klik LIKE dan SHARE, silahkan membagikan link youtube nya ke siapa saja. Mohon tidak mendownload atau mengupload ulang video saya. Terimakasih semuanya. Salam Sehat dan Sukses selalu. God Bless :) #TheLastExit #Dubai #AbuDhabi #UniEmiratArab #RestArea #RestAreaDubaiAbudhabi Lagi di Dubai, Uni Emirat Arab? mo ibadah di Gereja? Ada gak ya gereja di Dubai? Jawabannya: ADA. Info lokasi gereja ini saya dapatkan dari warga Indonesia muslim di Dubai. Saat lagi makan siang di Restoran Indonesia, pemilik resto bertanya, “mbak Arnie muslim atau Kristen? Biasanya kalau orang Batak, Kristen ya?” Dengan tersenyum saya jawab: “Iya, saya Kristen bu.” Sambil merapikan kerudungnya, si ibu langsung jawab. “Oooo… di sini ada komunitas Kristen namanya Filadelfia. Sering pada makan ke sini juga. Ada gereja juga koq di sini.” Wah… senang banget dengarnya. Namun karena di Dubai hari libur adalah hari Jumat, maka umat Kristen di sini beribadah pada hari Jumat. Lokasinya ada di Sheikh Zayed Road, Jebel Ali. Jaraknya lumayan jauh juga dari pusat kota Dubai. Teman yang akan Sholat Jumat menawarkan untuk mengantarkan saya ke Gereja dengan naik mobil. Setelah menurunkan saya di gereja, dia melanjutkan perjalanannya ke masjid untuk sholat jumat. Setelah selesai ibadah, dia datang lagi menjemput di gereja. Sesampainya di Sheikh Zayed Road, Jebel Ali, Dubai, kita langsung bisa menemukan beberapa bangunan gedung gereja Kristen dan Katolik. Saya pun memilih masuk ke dalam gedung gereja : The Dubai Evangelical Church Centre. Di dalam gedung “The Dubai Evangelical Church Centre” ini terdapat beberapa ruangan dengan nama-nama seperti: ruangan Emmanuel, Maranatha dan beberapa ruangan ibadah lainnya. Ternyata masing-masing ruangan menyediakan tempat untuk ibadah gereja dalam beberapa Bahasa. Ada bahasa Urdu, Arab, Nepal, China. Korea, Filipina dan bahasa Inggris. Karena di antara pilihan Bahasa yang ada, saya hanya mengerti bahasa Inggris, saya pun memilih ruangan yang berbahasa Inggris. Oh ya, sebelumnya saya pernah salah masuk ruangan ibadah, saya kira ibadahnya Bahasa Inggris, ternyata Nepal. Udah terlanjur masuk meskipun gak ngerti bahasanya yah udah ikutin aja sampai selesai. Pendetanya ramah, ngajak ngobrol dan memperkenalkan ke jemaat. “From Indonesia”….disambut dengan sapaan dari seluruh jemaat. Trus saya dikasih kesempatan menaikkan pujian, karena mendadak, saya langsung pilih nyanyi lagu : “Amazing Grace”. Ok, lanjut ke ruangan ibadah yang menggunakan Bahasa Inggris, di ruangan Maranatha. Nama gerejanya: United Christian Church of Dubai. Saat masuk ke ruangan ini, kita langsung dibagikan bulletin berisi ayat Alkitab dan teks lagu. Jadi, kita gak perlu bingung saat puji-pujian dinaikkan. Senang banget pas masuk ruangan gereja menemukan ada banyak jemaat beribadah di dalamnya. Bisa dikatakan ruangannya penuh. Orang Indonesianya kalau saya hitung kemungkinan ada sekitar 20 orang. Puji Tuhan, penyampaian Firman Tuhan oleh Pendetanya menggunakan Bahasa Inggris yang mudah saya cerna. Setelah ibadah selesai, kita bisa ikutan ramah-tamah dengan seluruh jemaat sambil menikmati Teh hangat, Kopi dan Roti yang sudah mereka sediakan di atas meja panjang. Jadi, buat kamu umat kristen yang berencana atau sedang berada di Dubai, jangan lupa sempatkan waktu beribadah di sini ya. Jangan lupa, ibadah gereja adanya di hari Jumat, bukan hari minggu seperti pada umumnya. Oh ya, ibadahnya mulai pukul 9.30 AM di Maranatha Hall. Ada ruang untuk Sekolah Minggu dan kelas Bible Study nya juga lho. *(ARnie) Location: GPS: 25°1’34″N 55°6’52″E Coming from Dubai: Exit Sheikh Zayed Road at Jebel Ali Village Exit. Cross over Sheikh Zayed Road on the Flyover. After flyover take right at roundabout right again at next roundabout keep going straight for about 800 meters passing Al Muntazah Compound on your right. After compound take a right onto gravel/dirt road. After 300 meters you will see the corner building "Dubai Evangelical Church Center" directly infront of you. Untuk info lengkap gereja ini, kamu bisa kunjungi websitenya di: www.uccdubai.com
Jalan-jalan ke luar negeri tidak hanya ke spot spot wisata saja, bisa juga dengan mengunjungi pasar, apalagi kalau tempatnya unik dan menarik untuk dikunjungi. Salah satu contohnya berkunjung ke Souq Al Jubail atau Pasar Ikan Al Jubail yang berlokasi di Al Jubail, Corniche Street, Sharjah, United Arab Emirates. Meski namanya Pasar, namun jauh dari kesan becek dan kumuh. Yang kita temukan malah pasar dengan bangunan yang mewah dan sangat bersih. Pasar ini buka setiap hari mulai pukul 6.30 Pagi dan tutup pukul 10.30 Malam. Pasar modern indoor ini sudah menjadi favorit warga dan wisatawan untuk berbelanja. Di pasar ini kita bisa melihat aktivitas Lelang Ikan. Lelang ikan ini hanya bisa diikuti oleh kaum pria saja. Ada berbagai jenis ikan yang bisa kita temukan di sini, seperti: ikan tilapia, ikan hamour yang menjadi ikan favorit di Arab, kepiting, udang dan maish banyak jenis ikan segar lainnya. Setelah memilih ikan yang hendak kita beli, pembayaran dilakukan di loket kasir yang ada di bagian tengah pasar. Jika ingin memotong dan membersihkan ikan, kita bisa langsung memberikannya kepada staff di ruangan khusus. Ada banyak staff khusus di dalam ruangan ini yang bertugas untuk memotong dan membersihkan ikan. Setelah ikan diserahkan ke petugas, kita akan mendapatkan nomer antrian pengambilan ikan yang sudah dipotong dan dibersihkan. Nomer antrian akan muncul di layar. Jika ikan sudah selesai diproses, kita bisa mengambilkannya di loket pengambilan. Setelah selesai berbelanja, rasa lapar pun datang. Di sini ada kantin kecil, buat kita bisa duduk sebentar sambil menikmati menu makanan dan minuman. Senang banget pas liat tersedia mie instan nya Indonesia. Slerrrpppp…. Langsung deh lahap makannya.
Jangan takut tangan anda kotor, karena di sini tersedia gel pembersih tangan atau handy clean untuk digunakan gratis oleh semua pengunjung. Teratur, rapi, bersih dan nyaman. Inilah pasar ikan Al Jubail, Sharjah, UAE. *(ARnie) Located in the city of Abu Dhabi, the royal capital of the United Arab Emirates, this mosque is named after the big figure behind the idea of its construction: Sheikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan. Sheikh Zayed Mosque is one of the legacies of Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, the father of the nation of the United Arab Emirates. Being the third largest mosque in the world - after the Grand Mosque in Mecca and the Prophet's Mosque in Medina, Saudi Arabia. Principled in "Unite The World", this mosque is the fruit of the creations of artists from various countries, such as "Italy, Germany, Morocco, India, Turkey, Iran, China, United Kingdom, New Zealand, Greece, and of course from the United Arab Emirates itself. All the materials used in the construction of this mosque were imported from almost all corners of the world. One of them is the carpet, which covers the entire floor of the mosque which has an area of more than 5,600 square meters. This carpet is imported directly from Iran, done by around 1,500 craftsmen from Iran using 12 Tons of cotton and 35 Tons of wool yarn. Not only carpets, but 7 chandeliers in this mosque are also specially made. The gold color is custom-made in Germany, with Swarovski Crystals from Austria and glass from Italy. The lamp weighing around 2 tons in the mosque building is recorded as the largest chandelier in the world. As one of the largest mosques in the world, this mosque has thousands of marble pillars. More than 1,000 pillars are patterned with beautiful flowers. The mosque, which has predominantly white residents with 82 typical Ottoman domes, is open to the public, for all religious adherents around the world. Especially for women, to enter the mosque area must wear an abaya.
The size of the mosque is 22,412 square meters, equivalent to five football fields, and can accommodate 40,960 worshipers at once. The architecture of the mosque which uses white marble as a material keeps the mosque cool even without air conditioning. A series of pools covering an area of 7,874 square meters with dark ceramic floors around the mosque building further beautify this area. Termasuk dalam kategori mall terunik di dunia, berada di sini kamu akan merasakan suasana serasa berada di Mesir. Patung-patung bergaya Mesir kuno, relief serta piramida, menghiasi bangunan ini. Bukan museum, bangunan ini merupakan salah satu pusat perbelanjaan di Dubai, Uni Emirat Arab : Wafi City Mall. Memiliki luas bangunan hampir 80.000 meter persegi, pusat perbelanjaan ini mengambil tema Mesir Kuno untuk menghiasi interiornya. Mulai dari taman, serta restoran, bangunannya menyerupai piramida. Relief-relief Mesir kuno juga menghiasi setiap dinding bangunan. Tak hanya itu, pusat perbelanjaan yang berdiri sejak 2001 lalu ini, diisi lebih dari 350 kios yang menjajakan aneka barang. Mulai dari pakaian hingga berbagai jenis parfum tersedia di sini. Untuk yang ingin berburu parfum, di sini juga tersedia banyak pilihan aroma dan bentuk botol parfum khas Timur Tengah. Parfum-parfum berbotol kecil rata-rata dijual seharga 25 dirham atau sekitar Rp 90.000,- Bagi yang ingin berbelanja perabotan bergaya ala Maroko juga bisa ditemukan di sini. *(ARnie)
|
UNI EMIRAT ARAB
MataUang :
Emirati Dirham (AED) 1 AED = 3,884.00 IDR Last updated: 2019-01-04 TRAVELLING
The Taipa Houses Museum & Our Lady Of Carmeo Church
Ruins of St. Paul's MACAU Guang Dong Folk Art Museum di Guangzhou, China Cooks' Cottage Melbourne Australia The Great Pyramid of Giza di Mesir Grand Canyon, Chiang Mai - Thailand Jalan Jalan ke Bangkok, Thailand Berlayar menyusuri Danau Galilea di Israel Jalan Jalan ke Manila, Filipina Explore Mui Ne, Vietnam Menembus Perbatasan Vietnam - Laos [ 9 - 10 Feb 2014 ] CULLINARY Egg Tart Lezat di Cafe E Nata, Mac Taiyaki Es Krim Cone Ikan di Bangkok, Thailan YOUTUBE Channel Archives
September 2021
|